Share

Bab 40. Menawari jalan-jalan

Aku begitu girang dalam hati. Modal 30 juta akan balik 10 kali lipat. Hahahaha.

Psst ... aku segera menunduk, tentu saja menyembunyikan raut wajahku, susah sekali untuk tidak ketawa.

Segera aku tarik napas dalam-dalam. Lalu aku mendongak kembali. Terlihat Clara yang cemberut. Wajahnya tertekuk.

Aku suka sekali melihat raut wajahnya.

“Lantas buat apa aku suruh ke sini? Maksud, Mbak mau pamer ke aku gitu?!“ desisnya ke arahku.

Aku tidak mengindahkan, biar dia gondok saja dulu.

“Assalamualaikum!“ terdengar salam dari luar .

Kami kompak langsung menatap ke arah pintu luar, tidak lama Bapak masuk dengan kail pancingannya.

“Bapak, besok kita jalan-jalan, Pak!” seru Ibu menyambut Bapak dan sedikit berlari ke arahnya. Girang sekali.

Bapak tidak menyambut pelukan dari ibu, ia sempat syok sesaat lalu memandang kamu untuk meminta penjelasan.

Tapi ibu langsung melepaskan pelukan dan menggandeng berjalan mendekat ke arah kami.

Bapak pun ikut duduk. Meminta penjelasan dengan kening masih berkerut.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status