Share

Bab 14.B

Ia menoleh sekilas lalu kembali berpaling menghadap jendela dapur yang terbuka, setelah itu kulihat di luar gerimis mulai turun karena memang sejak pukul enam pagi cuaca sangat mendung.

"Desti! Angkat cucian di belakang, Nak!"

"Ya, Ma! Dita, bantuin Kakak!" teriak Desti, ia memang seperti itu jika disuruh selalu meminta bantuan adiknya.

Hingga mereka berdua berlarian mengangkat jemuran sambil tertawa lepas. Dan mata kami berdua memandang mereka dengan tatapan kosong.

"Kamu lihat Desti, Mas, semenjak kamu meninggalkan perempuan itu sikapnya kembali hangat, baik pada kita ataupun pada adik-adiknya."

Terdengar ia mengehela napas sambil mengusap wajahnya dengan sebelah tangan.

"Simpan di keranjang ya, Kak," ujarku saat mereka berdua masuk ke dapur sambil membawa bergunung-gunung pakaian hingga menutupi sebagian tubuhnya.

"Baiklah, jika kamu merasa tak nyaman dengan perbuatanku tadi maka aku minta maaf."

Untuk kesekian kalinya aku memancing tapi tetap saja ia tak mau bicara, apakah aku ha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
senjaminah
sdikit sekai sih thor up nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status