Share

Bab 18.B

"Tentu saja aku tahu, karena waktu itu aku membantu Mama mencincang daging kambing buat makan Ayah sama Tante Susan," jawab Desti membuatku menganga tak percaya.

"Dan, jika saat itu aku sudah besar mungkin bukan hanya daging kambing yang kusajikan, tapi sekalian dengan racun tikus," lanjutnya lagi.

Aku menutup mulut dengan sebelah tangan, Mas Ferdi benar, Desti memang sama sepertiku, memiliki kepribadian penuh misteri.

Wajah Mas Ferdi terlihat merah menahan emosi.

"Kak, ga boleh gitu dong, gimana pun juga dia 'kan ayah Kakak." Aku menghampirinya lalu mengelus rambut hitamnya.

"Halah, banyak drama kamu, Yul. Mulai sekarang urus saja anakmu ini aku ga mau peduli lagi apapun tentang dia, aku hanya peduli pada Dita dan Dara!" bentak Mas Ferdi.

"Mas, Desti juga anakmu, dia kaya gini ya karena kamu juga, semua anak akan merasakan sakit hati kalau ibunya disakiti, apa kamu ga sadar?"

"Jika Dita dan Dara sudah dewasa dia juga pasti akan bersikap yang sama, sekarang aja mereka masih kecil."

Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status