Share

Bumi Kecelakaan

“Mau ke mana pun saya, bukan urusan Anda. Kalau Anda mau tetap kerja sama sama perusahaan ini, tunggu besok, kalau tidak, terserah.”

“Stres lu. Gua tahu lu CEO di sini, tapi gak bisa seenaknya gini dong.”

“Ini hidup saya, jadi terserah saya.”

“Wah, parah, gara-gara ditinggal nikah sama Mira, lu jadi kurang sekilo kaya gini.”

Aku diam, mendekati Tiara. Menatapnya dengan tajam. Tubuh perempuan itu mepet di mobil. Dia menujukan ekspresi ketakutan. Raut mukanya tegang. Sementara aku, terus membulatkan bola mata, dengan pancaran amarah.

“Jangan pernah sebut nama perempuan itu lagi, paham?” tanyaku dengan intonasi tinggi.

“I-iya, Bumi. Le-lepasin tangan gua.”

“Arggh!” teriak perempuan itu kesakitan saat aku mencengkram tangannya sekuat tenaga. Saat dilepaskan, Pergelangan tangannya memerah.

“Dasar stres!” umpat perempuan itu saat mobilku melaju.

Aku tak tahu siapa diriku saat ini. Merasa menyesal atas perbuatanku, tetapi aku tidak tahu cara mengontrol emosi. Di hati hanya ada amarah, benci,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status