Share

Benih Cinta

"Aku butuh waktu sendiri, Mas."

"Dengarkan dulu penjelasan Mas, Mir."

"Jangan halangi aku, Mas."

Aku pergi begitu saja. Butuh waktu sendiri. Cukup kaget dengan sikap Mas Hafidz. Aku memang belum sepenuhnya mencintai dia. Namun, seharusnya dia tidak seenaknya.

"Assalamu'alaikum, Ra, tunggu aku."

"Waalaikumsalam, maksudnya apa?"

"Malam ini juga aku sampai di rumah kamu."

"Hah, serius?"

"Iya."

"Ada apaan, tumben banget lu kaya gini."

"Nanti aku cerita."

Entah setan apa yang merasuki, aku hanya ingin menjauh. Tak mau pulang ke rumah Mamah dan Bapak, takut mereka cemas dengan pernikahan ini. Lebih baik sejenak menenangkan diri di Jakarta.

Selama perjalanan menggunakan bus, aku banyak merenung. Menyadari kesalahanku, belum sempurna menjadi istri. Sesekali Mas Bumi masih menganggu. Sehingga, kadang kami bertukar pesan. Namun, aku berani bersumpah, tidak ada niat mengakhiri pernikahan ini. Aku malu, jika harus gagal lagi.

"Ah, masa Mas Hafidz tiba-tiba mau cerai sama lu? gua gak percaya di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ella Wati
bt Mira sama hafidz jgn smpe berpisah.kshan nayla.smoga sllu bhgia.bt bumi bersatu sama Tiara.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status