Share

Hamil?

"Bohong," ujarku ingin memastikan ucapan Mas Hafidz.

"Kadang, kita tidak tahu kapan perasaan itu bisa datang. Yang pasti, Mas selalu mengamati kamu saat bersama Nayla, itu yang membuat rasa sayang ini jadi subur."

“Hmmmm, entahlah, Mas. Bingung,” jawabku asal. Diriku sendiri tak tahu perasaan ini.

"Mir, perasaan memang tak terlihat. Hanya bisa dirasakan hadirnya. Mari kita perbaiki rumah tangga kita."

"Mas mau bercerai dariku bukan?"

"Itu dulu, Mir. Saat aku pikir kamu sangat mencintai Bumi. Namun, Mas mengubah pola pikir itu. Saat kita sudah menikah, maka apapun rintangannya harus dilewati. Mas tidak mau kandas begitu saja. Maka, Mas akan memperjuangkanmu, sampai kita benar-benar saling mencintai ."

"Hmmm. Aku juga tidak mau pernikahan ini hancur begitu saja, Mas. Malu. Ditambah lagi, aku tidak mau menyakiti Nayla."

"Maka dari itu perbaiki semuanya. Kita pasti bisa."

Aku mengangguk. Rumah tangga bukan arena permainan. Bisa bersatu seenak hati, lalu pisah begitu saja. Ada janji suci
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status