Share

Firasat Buruk

"Sudah, jangan dipikirin, Sayang."

Sesampainya di rumah, aku lebih banyak merenung. Isi kepala terus beradu dengan hati. Bukan terlalu cemas memiirkan takdir, hanya saja perasaan tak bisa dikondisikan. Ada yang mengganjal, dan menyiratkan firasat buruk.

"Mas, aku takut Mas Adam nekat. Kita tidak punya musuh, kalau bukan Mas Adam lalu siapa?"

"Apa bisa jadi Bumi pelakunya?"

Aku menggeleng kuat. Paham karakter Bumi Kisah kami memang rumit, tetapi isi pikirannya tak mungkin sejahat itu. Dia tak akan tega membuatku hampir jantungan karena teror.

"Jangan sembaranga nuduh, Mas. Aku paham siapa Bumi."

"Maaf, Sayang. Mas gak maksud gimana-gimana."

"Aku tahu Mas masih menyimpan kekesalan sama Bumi, tetapi jangan bicara sembarangan. Dia pria baik."

"Iya maaf."

Mas Hafidz berlalu ke belakang. Apa dia cemburu karena aku membela Bumi? tidak maksud begitu, hanya saja isi hatiku tidak terima.

"Mas maaf, aku gak maksud buat kamu cemburu."

"Gak papa, Sayang. Kita fokus saja untuk lebih berhati-hati."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status