Share

Penghuni Baru

Suara tangisan bayi memberi rasa lega yang luar biasa. Wajah Mas Hafidz berbinar. Sigap mencium keningku.

"Terima kasih, Sayang." Aku mengangguk sambil menyulam senyum paling indah.

Dokter menujukan sekilas anakku. Dia bilang anakku laki-laki. Mirip ayahnya, dengan rambut hitam lebat.

"Ini putranya, Pak. Sudah dimandikan. Silakan diazani."

"Baik, Sus, terima kasih."

"Mas azani anak kita dulu yah, Sayang."

Dengan mata berkaca-kaca aku mengangguk. Suara azan Mas Hafidz terdengar sayhdu sampai di relung hati. Pria hebatku meneteskan air mata.

Suasana di ruangan ini terbalut nuansa mengharu biru. Teimkasih semesta, datanglah penghuni baru yang sangat didamba. Semoga menambah cinta dan ketenangan dalam keluarga.

*****

"Mas popok!" teriakku sangat riweh di pagi hari.

"Iya sayang, biar Mas yang gantiin popok. Sana kamu ke depan, ada ibu."

"Siap, Sayang. yang bener makein popoknya."

"Iya, istriku tenang aja."

Luar biasa jadi ibu dengan dua anak. Satu anak harus disiapkan untuk pergi sekola
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status