Share

Alina Mati Kutu

"Alina buka pintunya. Kurang ajar kamu."

"Buka!" teriakku sepenuh tenaga.

"Sialan, ke mana mereka."

Tenang Mira, jangan emosi. Aku ini wanita berkelas, tidak seperti oranf tak berpendidikan. Tapi, manusia model Alina memang menguras emosi. Pintar membalikan fakta. Cocok sekali menjadi pemain sinetron.

"Bu Mira, kenapa kamu ke sini lagi? belum puas mukulin saya."

Wajah perempuan itu lebam. Entah apa yang dilakukan ibu-ibu. Bagian pelipis, dan jidat, cukup parah. Membiru, dan lebam kemerahan. Aku hampir tertawa melihat penampakan Alina yang berubah seram. Beginilah karma cewek kegatelan.

"Kamu fitnah saya, hah? Enak saja bilang kalau saya yang menganiaya kamu. Itu salah kamu sendiri."

"Loh, emang Mbak yang nyuruh ibu-ibu itu datang."

"Enak aja kalah ngomong. Tunggu di sini kamu, awas jangan kabur."

Aku sedikit berjalan mengawasi sekitar. Mencari para ibu yang kemarin. Sengaja datang di jam-jam menjelang siang. Pasti ibu-ibu itu akan belanja sayuran seperti kemarin.

"Nungguin siapa? m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status