Share

Fitnah ART

"Mas, Mbok Ijah gak mau kerja di sini?"

Sudah dua minggu tidak ada yang membantuku mengurus rumah. Semenjak kejadian ribut dengan Alina, Mbok Ijah tidak ke sini, dan belum aku temui di rumahnya.

Apa aku harus ke rumahnya? malas. Pasti bertemu Alina. Perempuan kurang ajar itu. Lebih baik aku cari pembantu baru saja.

"Nanti Mas ke rumah Mbok Ijah, yah, Sayang."

"Gak usah, deh, Mas. Kita cari ART baru aja. Atau aku sendirian ajah, deh, gak papa."

"Jangan dong, kesian kamu."

"Biar nanti ibu yang bantu jaga Kahfi kalau pulang dari TK."

"Gak usah, Sayang. Kesian malah ngerepotin ibu. Nanti Mas cariin lagi. Banyak, ko."

"Tapi inget, jangan yang muda. Cari yang udah tua, seumuran ibu aku atau ibumu."

"Siap, Sayang. Cie cemburu. Makin sayang."

"Ih, aneh."

Suamiku izin ke ruang kerjanya. Sementara aku, sedang menyusui Kahfi. Sudah jam delapan malam, bayi menggemaskanku belum tidur juga. Masih anteng bermain dengan puting.

"Hallo, assalamualaikum, Ra." Ponsel berdering. Tumben sekali Tiara me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status