Share

Diskusi Keluarga

Pov Mira

“Amanah apa maksudnya, Pak?” tanyaku pura-pura tidak tahu.

"Mbakmu Rina, sehari sebelum masuk rumah sakit, dia mendatangi Bapak. Kami sempat mengobrol. Mungkin, sudah ada firasat bahwa umurnya tidak panjang lagi."

Bapak bicara dengan mata berkaca-kaca. Nafasnya seperti tercekat di tenggorokan. Tampak berat membicarakan topik kali ini.

"Ada apa, Pak? apa ada sesuatu yang diinginkan Rina sebelum dia pergi?"

"Betul, Bu. Rina meminta wasiat yang berat."

"Wasiat berat apa maksudnya, Pak?"

"Sebelum ibu mendatangi Rina di rumahnya, bapak datang duluan sebelum berangkat kerja. Saat itu, hafidz sudah berangkat ke pabrik. Bapak dan almarhum bicara singkat. Saat itu, Rina meminta bapak menemuinya, sikapnya juga aneh. Bapak heran, dan bertanya kenapa dia begitu."

Bapak menjeda pembicaraannya. Dia tampak mengatur nafas untuk menahan tangis.

"Dia bilang, rindu ingin memeluk bapak. Aneh. Bapak merasa ada hal janggal. Rina memberikan surat. Katanya, suruh bapak membaca kalau dia sudah perg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ella Wati
klo trnyta klurga bumi TDK merestui.lebih baik Mira sama hafidz saja.apalagi sikap ibunya bumi ky gitu bisa" nnti dia jd duri dlm rmh tangga mira.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status