Share

BAB 17 — MARI BERCERAI!

Tubuh kekar Janu membuat ruangan itu terasa semakin panas dan pengap. Namun, Janu terus mencengkeram tangan Gemintang.

Tak peduli jika wanita itu tak henti-hentinya meronta dan berusaha melepaskan diri.

Gemintang sendiri hanya bisa meringis. Inikah sifat Janu yang sesungguhnya?

Entah mengapa, sikap kasar yang tak pernah ia dapatkan ini membuat Gemintang patah hati.

“Lepas, Mas! Kita bisa bicara baik-baik!”

Lelaki itu hanya mengendurkan cengkeramannya sedikit, tapi matanya masih menatap tajam ke arah Gemintang. “Tidak, sebelum kamu jawab pertanyaanku!”

“Mas!”

“Coklat yang diminta Maura tempo hari ... itu pemberian Rosaline?” Janu semakin merapatkan tubuhnya, mengintimidasi Gemintang agar cepat menjawab pertanyaannya.

“Lepaskan—”

“Jawab, Gemintang!”

“Iya!” Gemintang yang tidak tahan lagi akhirnya membalas dengan bentakan yang tak kalah keras meski suranya bergetar. “Coklat itu memang dari Rosaline! Dia yang meminta bertemu denganku dan mengatakan aku bukan satu-satunya istri kamu! Puas?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status