Share

Wanita Sampah II

Sungguh sebuah kebetulan bertemu dengannya di sini. Terlebih dari semua tempat, mereka berjumpa saat Julvri sedang kencan. Awalnya ia cukup khawatir bila Arum mengenali dirinya tapi kekhawatiran itu berujung sia-sia karena rupanya Arum sama sekali tidak mengenalnya. 

Arum hanya datang sebagai pelayan yang mengantar pesanan mereka sembari mengumbar senyum, tanda keramahan pada setiap pelanggan. Julvri lantas ikut tersenyum dan terus memandanginya dengan tatapan berharap.

“Pelayan sepertimu dilihat-lihat cukup cantik juga ya.” Julvri menggodanya sedikit.

Hal itu sontak membuat Arum sangat terkejut, tapi ia bisa mengendalikan ekspresinya sehingga tidak terlihat memalukan. Memasang wajah seperti biasa pun tidak lupa dengan tersenyum seolah sedang senang. 

Dua gelas minuman yang serasi sudah berada di hadapan mereka, Arum yang kini memeluk nampan berukir kayu itu sejenak terdiam dan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status