Share

Bab 101 Wanita Penipu

Tidak ada yang bersuara. Hanya langkah mereka patuh mengikuti langkah kaki para polisi.

Di RSUD ...

Anita dan Seno tidak dapat membendung air mata. Ketegangan dan kegelisahan bercampur menjadi satu.

Anita memegang erat lengan Seno, menutupi ketakutan itu. Harapan terbesarnya adalah pernyataan akan mayat itu adalah putri mereka tidak benar.

William yang juga belum siap akan kenyataan terburuk, berjalan mondar mandir di depan ruang patologi forensik. Menunggu para petugas medis melakukan tes DNA lengkap.

"Kenapa kerja mereka lama sekali! Aku muak menunggu lama-lama!" ucap William dengan emosi.

"Tunggulah dengan sabar Pak Willy," titah salah satu anggota kepolisian.

Anita melepaskan pegangan tangan dari lengan Seno, dan mulai menggerakkan kakinya menuju William.

Anita menyuruhnya duduk agar bisa lebih tenang.

"Willy, sabarlah. Mama juga merasakan kesedihan yang lebih darimu. Aku masih berharap jika mayat itu bukan Nilam putriku. Aku tidak akan bisa hidup tanpa dia ..."

Seno yang menahan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status