Share

Bab 96 Luna Belum Mati!

Sementara Daffa Ardiansyah terdiam memikirkan apa yang dikatakan Nilam.

"Apa maksud ucapan wanita itu? Aku tidak mengerti?"

Gegas, ia mengirimkan sebuah pesan singkat. Ia ingin membuat janji bertemu dengan Nilam dan membicarakan hal yang diucapkan saat di telepon.

Dengan perasaan gelisah, Nilam mengiyakan keinginan Daffa Ardiansyah.

Pada malam itu juga, Nilam berniat menemui Daffa di sebuah tempat. Jauh dari keramaian. Dan cukup mereka yang akan mengetahui pertemuan ini.

Sesuai kesepakatan bersama. Entahlah Nilam sudah tidak bisa menahan lagi, ia harus perlahan melepaskan satu persatu beban yang sudah sangat berat dipundaknya.

"Sayang, aku pamit dulu ya. Ingin menemui seseorang," pamitnya pada William.

"Kok mendadak? Memang siapa yang akan kau temui malam-malam begini?" Dengan penasaran Willy mencecar banyak pertanyaan.

"Aku hanya ingin menemui teman-temanku, Mas. Rindu saja, hanya acara kecil. Kamu tidak perlu ikut," ucapnya lagi menenangkan. Ia bergegas saja pergi tanpa mendengar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status