Share

Siasat

Arunika tak segera menjawab. Rasanya begitu berat saat harus membalas sapaan sang adik madu. "Ada apa, Delia?" ucap Arunika pada akhirnya.

"Tidak apa-apa. Aku hanya ingin memastikan apakah Mama Masayu sudah menyampaikan pesanku," tutur Delia.

"Oh, tentang suamiku yang tidak boleh menghubungi istrinya sendiri itu, ya?" cibir Arunika.

"Ya, dan kuharap juga sebaliknya. Mbak Arun jangan mengganggu dulu bulan madu kami," jawab Delia percaya diri.

"Luar biasa." Arunika berdecak kesal.

"Bukan begitu. Aku ingin sedikit keadilan saja. Akan ada waktunya Abhim bersama Mbak Arun. Tapi itu nanti, sekarang giliranku," tegas Delia.

"Nanti? Kemarin-kemarin saja, setiap kali Mas Abhim berduaan denganku, kamu juga keberatan. Sepertinya memang kamu berusaha menjauhkanku dari suamiku," tuding Arunika.

Mendengar hal itu, Delia malah tertawa. "Jadi, Mbak Arun sudah bisa merasakannya?"

"Jadi, benar? Kamu ingin menjauhkanku dari Mas Abhim?" geram Arunika.

"Anggap saja itu konsekuensi karena Mbak tela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status