Share

Bab 16 Tersingkir

Bab 16

"Mak Inah," panggilku pada ART yang kebetulan melintas.

"Iya, ada apa, Bu?" tanya wanita paruh baya itu setelah mendekat.

"Siapa yang berani mengeluarkan barang-barang saya dari kamar?" tanyaku tajam, aku tidak bermaksud memarahinya, hanya saja suasana hati buruk mempengaruhi nada bicara dan ekspresi wajahku.

"Tuan dan Nyonya, Bu," jawab Mak Inah nampak ketakutan.

"Tuan dan Nyonya?" ulangku heran mendengar jawaban wanita itu, siapa yang dimaksud Tuan dan Nyonya. Jangan-jangan.... Ya ampun, sok bossy banget wewe gombel itu, belum juga satu hari tinggal di sini sudah mau dipanggil nyonya saja, nyonya ronggeng kali, ya.

"Di mana mereka, Mak?" tanyaku berang.

"Di kamar, Bu," jawab Mak Inah menunjuk kamar utama yang biasa aku tempati.

Segera kuketuk pintu kamar dengan kasar, Mak Inah kusuruh ke belakang karena aku tidak mau dia melihat perang yang akan terjadi sebentar lagi. Wanita sundal itu seenaknya merebut daerah kekuasaanku, itu sama saja dia mengibarkan bendera perang p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status