Share

Bab 30 Keinginan Lala

Bab 30

"Jadi... ibumu adalah Zeni?" tanyaku setengah tak percaya.

"Bukan, Tan," sanggah Lala cepat, "Tante Zeni itu kembaran mamaku."

"Kembar? Aku kok baru tahu kalau Zeni punya saudara kembar," gumamku lirih.

"Apa, Tan?" tanya Lala, mungkin karena gumamanku tidak terlalu jelas di telinganya.

"Ah, bukan apa-apa. Udah, yuk, katanya mau makan!" ajakku kemudian, lebih baik kutanyakan ini pada Bapak saja, pasti Bapak tahu.

Sampai di dapur yang luas dengan perabotan yang super lengkap, seorang koki dengan apron di kepalanya menyambut kedatangan kami dengan gembira.

"Selamat datang kembali di dapur umami, Non Lala," sambut koki perempuan itu ceria.

"Makasih, Bu Denok," balas Lala tersenyum ramah.

"No, no, no, Chef Denok!" koreksi koki itu yang tidak mau dipanggil 'Bu'.

"Ah iya, Chef Denok, masakannya udah matang belum?" tanya Lala.

"Belum, Non, ini kan belum waktunya makan siang," jawab Chef Denok halus.

"Kebetulan kalau gitu," ujar Lala girang.

Chef Denok nampak bingung mendenga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status