Share

Rindu dan Gengsi

Entah mengapa aku merasa bersalah karena sudah memanfaatkan Bang Ayas demi menyelamatkan egoku di depan Agam. Dan sekarang, aku bimbang antara harus jujur dan meminta maaf, atau membiarkan semuanya berlalu begitu saja tanpa diluruskan.

Aku menatap dimsum yang dibawa Bang Ayas kemarin sore dan juga bittersweet pemberian Tante Fatma. Keduanya disimpan oleh Tante Elin di lemari pendingin.

"Dia pulang jam sembilan, lho, Va." Tante Elin yang kebetulan datang siang ini. Ada senyum tipis yang menghiasi wajahnya.

"Lain kali jangan kayak gitu, deh. Kalo ada masalah, cepat selesaikan. Tante lihat sepertinya dia baik dan bertanggung jawab," sambung wanita yang mengenakan midi dress hitam.

Aku menyalakan microwave untuk menghangatkan dimsum. Sayang kalau harus dibuang karena masih layak makan. "Kami nggak ada hubungan apa-apa, Tante."

Sepertinya, aku harus meluruskan hal ini. Tante Elin tidak boleh terus-terusan menganggap Bang Ayas adalah calon suamiku. "Dia kakaknya Acha. Tante tau Acha, ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status