Share

Fitnah Karena Gerah

Aku tidak tahu pasti sejak kapan chat dan telepon dari Bang Ayas menjadi hal yang paling aku tunggu sepanjang hari. Aku tidak tahu mengapa obrolan kami menjadi begitu hangat dan menyenangkan setiap malam. Anehnya, aku tidak bisa tidur sampai pagi jika belum mendengar suaranya dan melihat senyumnya.

Mungkin, aku sudah gila. Atau terjangkit virus langka yang membuat tempurung kepalaku seperti dijejali bayang-bayang Bang Ayas. Dan yang paling konyol adalah aku ingin menjadi alasan bagi pria jutek itu tersenyum. Entahlah, aku merasa melambung ke nirwana setiap kali Bang Ayas mengulas senyum meskipun hanya setipis kulit ari.

Siapa pun, tolong jelaskan apa yang sedang kurasakan sekarang ini? Aku mohon, bilang kalau ini bukanlah cinta. Iya, kan?

Aku tidak mungkin jatuh cinta kepada Bang Ayas. Itu adalah mantra yang selalu kurapalkan di setiap pertemuan kami. Aku hanya … merasa nelangsa kalau tidak bisa menjumpainya di mana-mana; di parkiran fakultas ekonomi, di deretan notifikasi, ataupun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
gak peka mulu si lo Va.. di sosor beneran kan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status