Share

Bab. 47. Sah!

Seperti niatku akan cuti empat hari sebelum akad nikah. Hari ini aku sudah mulai berkemas. Bu Siah sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Asisten rumah tangga yang patut diacungi jempol. Selalu bisa diandalkan dalam setiap kondisi. Aku terima beres saja.

Teman-teman yang lain pun ikut membantu, terutama Dokter Farid yang sangat sibuk mengurus semuanya. Anggap saja sebagai tebusan karena selama bartahun-tahun aku menjadi 'korban' bully-nya.

"Pak, semua sudah siap, barang-barang sudah di masukkan ke bagasi." Bu Siah memberitahu dengan sopan. Jika sudah beres, itu artinya tinggal tancap gas lalu berangkat ke kampung.

"Iya, Bu. Pastikan semua jendela dan pintu terkunci rapat."

"Sudah semuanya."

"Oke. Kita berangkat!" sahutku dengan semangat. Bu Siah tak kalah semangat dan gembira. Sebentar lagi ia akan punya nyonya di rumah ini, jadi tidak merasa sepi. Sebelum berangkat kami mampir ke bengkel tempat suami Bu Siah bekerja, bukan hendak pamit, tetapi suami Bu Siah ingin turut serta ke kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status