Share

Ditemukan Tewas

"Assalamu'alaikum, Le! Ibu pulang," seru Bu Yayuk sambil mengetuk-ngetuk pintu.

"Mbok, Pak Lik Aji kok ndak cepat buka pintu toh? aku ngantuk, capek," rengek Wahid.

"Sabar yo, Le. Paling juga dia belum bangun," sahutnya dengan tangan membelai rambut cepak Wahid.

"Dobrak saja Mbok, biar ndak kelamaan," ujar Wahid memberi saran.

"Hish, rusak toh pintunya. Sudah, tunggu disini dulu. Jendela ruang tengah bisa dibuka dari luar,"

Bu Yayuk melangkah ke samping rumah. Dia menarik-narik daun jendela yang memang sudah rusak penguncinya. Tak butuh waktu lama, jendela itu terbuka. Ukurannya cukup besar untuk dimasuki bocah seusia Wahid.

"Le, Wahid! Sini masuk duluan lewat jendela, terus koe bukain si Mbok pintu yo!" titah Bu Yayuk.

Wahid berlari menghampiri Neneknya. Dia mulai naik ke jendela lalu melompat masuk. Dia berjalan ke depan, melewati bufet yang jadi pembatas antar ruang.

"Aaaaa!!" serunya menjerit menjadi-jadi.

"Ono opo Le? Wahid, cepat buka pintunya! Ada apa toh!?" tanya Bu Yayuk pani
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status