Share

28

"Kenapa kamu di sini?" tanya Bu Tina yang sudah berdiri di antara Kirana dan Aara.

Belum juga Aara menjawab, pekikan heboh Dania membuat dia terkejut sekali lagi.

"Mbak Kirana kenapa menangis? Mbak diapain sama Aara?" Dania menatap tajam pada Aara.

Sementara Aara yang langsung dicurigai, hanya bisa menampilkan wajah tenang. Sudah terbiasa menghadapai Dania dan Bu Tina yang seperti itu. Lagipula, dia tidak salah. Kenapa juga harus takut?

"Kami memang baru saja terlibat pembicaraan, hingga akhirnya aku terbawa suasana."

Seketika pandangan Aara beralih pada Kirana. Kenapa dia harus menjelaskan seperti itu? Tidak bisakah dia bilang, kalau tidak terjadi apa-apa. Kalau seperti ini bisa dipastikan Dania dan Bu Laras akan mencecarnya.

"Pasti Aara ngomong hal yang menyakiti Mbak."

Nah kan!

"Dania, bisa gak kamu jangan asal tuduh. Coba kamu tanya saja pada Mbak Kirana apa yang terjadi."

"Gak perlu ditanya, karena pasti Kirana sepe

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status