Share

32

Waktu baru menunjukkan pukul tiga pagi. Kala Aara terbangun, dan mendapati tubuhnya direngkuh dari belakang oleh suaminya.

Menghela napas lelah, perlahan dia melepaskan kaitan sang suami. Tidak perlu banyak kesulitan. Toh, suaminya tertidur dengan lelap. Hingga dengan mudah terlepas dari kungkungan yang senantiasa memberi rasa nyaman.

Berdiri sambil mengamati sang suami. Rasa sakit kembali menyengat hatinya.

Perlahan dia mensejajarkan diri dengan posisi laki-laki itu. Mengelus pelan pipi yang sudah tampak bersih, karena kemarin sang suami sudah mencukurnya. Dia berucap lirih, "aku takut Mas. Aku takut kamu memilih pergi."

Entah berapa lama, Aara dalam posisi seperti itu. Karena saat dia mencoba berdiri, kakinya sudah kesemutan. Gegas dia berjalan ke kamar mandi saat menyadari waktu subuh akan segera datang.

Fawaz memperhatikan istrinya yang sedari tadi berjalan mondar-mandir. Sibuk membersihkan kamar mereka, yang dia rasa memang sudah bersih.

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status