Share

Menganga Terbuka

“Lo ngomong apa!” Suara Anira terdengar semakin sengit. “Lo belum jawab pertanyaan gue.”

“Gue bisa jawab pertanyaan lo, tapi apa lo bisa jawab pertanyaan gue?”

Anira terdiam, tapi dia masih menatap Reksa keras kepala. “Apa?” Meski dia memasang wajah berani, tapi hatinya sedikit berdebar kuat. Dia tidak yakin sebenarnya. Namun dia tidak ingin kehilangan momentum.

“Kenapa lo sampai semarah ini?”

“....”

Secepat itu, penyesalan muncul di hatinya. Kalau dia tahu ini adalah pertanyaan yang diajukan oleh Reksa, dia tidak akan dengan berani menjawab.

“Karena lo bicara yang bukan-bukan.”

“Yakin, Cuma karena itu?”

“Hmm! Memangnya apa lagi?” Anira menjawab dengan sangat cepat. Rasanya bahkan sedikit terlalu cepat. Jawaban itu terdengar bagai alasan yang dibuat-buat.

“Fine.” Reksa menatap Anira. “Gue Cuma mau tahu, apa lo masih punya perasaan ke Deril.”

Berbanding terbalik dengan Anira yang mudah panik. Reksa adalah pria yang sangat tenang. Bahkan di tengah gugupnya pria itu masih sanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status