Share

Yes Or No

“Aku mau punya dua anak. Satu laki-laki, satu perempuan. Kalau bisa anak pertamanya laki-laki aja, biar dia bisa melindungi adeknya.”

Begitu kata Deril dulu, sewaktu mereka masih bersama. Anira bahkan masih ingat apa yang dia katakan saat itu.

“Kamu kira hamil itu kaya mesan makanan? Bisa request?”

Meski dia berkata seperti itu, tapi hatinya sangat berbunga-bunga waktu itu. Khayalannya sudah sangat jauh ke depan saat itu.

Seolah apa yang mereka rencanakan itu sudah tercapai. Namun, satu kejadian memecahkan impian itu hingga tidak berbentuk.

Anira tidak tahu, ia menangisi hubungan yang kandas, atau menangisi impiannya yang telah hancur tidak bersisa.

“Ra?”

Anira terpaku, dia menoleh ke arah sumber suara itu. “Kamu ngapain di sini?!” tanyanya panik. Suaranya masih terdengar serak karena tangis tadi. Namun, kebeadaan Deril di tempat itu membuatnya sangat terkejut. ,

“kenapa kamu nangis?”

Deril seolah tidak mendengarkan apa yang dikatakan Anira. Dia berjalan mendekati Anira dan me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status