Share

Bab 34

Ada yang berbeda saat Liara menginjakkan kaki di ruang baca setelah beberapa waktu tidak ke sana. 

Karpet biru itu tidak lagi ada. Mungkin masih belum selesai dicuci atau mungkin sudah dibuang, sebenarnya penasaran, tetapi terlalu malas untuk bertanya. 

Naik ke ayunan di dekat jendela, Liara menghela napas. Pikirannya lelah. Terlalu banyak dipakai untuk memikirkan hal-hal yang rumit. 

Selanjutnya bagaimana? Masih akan meneruskan perang dingin dengan Hagan? Atau mengikuti saran Max? Atau .... 

Satu sisi diri masih sangat marah pada sang suami, tetapi satu sisi lagi mengiyakan dan mengamini ucapan Max. 

Dibandingkan dengan kesalahan, jelas kebaikan Hagan lebih banyak. Toh, pria itu melakukannya karena salah paham, mengira Liara telah berkhianat. Namun, bukankah harusnya Hagan lebih percaya padanya? Atau paling tidak, menyelidiki lebih dulu. 

"Menyebalkan," gerutunya seraya kembali menghela napas. 

Tak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status