Share

Worried about

"Rosie." panggil Edward, wajahnya nampak khawatir, peluh membanjiri sekitar pelipisnya.

Rosie tak bergeming, tetap diam dengan arah pandang menuju depan. Rasanya, baru beberapa jam tadi dia berbicara pada Tuhan jika dia sangat beruntung memiliki suami seperti Edward, tapi sekarang dia rasanya ingin mengadu pada Tuhan agar segala rasa syukurnya di cabut. 

"Rosie, maafkan aku. Kau jangan salah paham, dengarkan penjelasan aku dulu." Edward yang baru saja menyentuh ingin menyentuh lengan Rosie kembali harus pupus ketika gadis itu justru menghentakkannya.

"Ayo, dengarkan penjelasan aku du-"

Rosie menoleh, menatap tajam ke arah Edward. "Aku ingin istirahat, kita bicara nanti saja." 

"Tapi, Ros-"

"Ayo, sus." Rosie berbicara pada sang perawat di sampingnya seraya kembali berjalan. 

"Ros." Rosie kembali menepis tangan Edward yang he

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status