Share

Bab 16 Kepergian Hilma

Pagi sekitar pukul sembilan, Hilma merapikan baju karena diingatkan oleh Zafar agar segera beres-beres. Ia juga membereskan baju sang Bapak.

Sedangkan Zafar duduk di depan teras rumahnya sambil bermain ponsel. Pria itu saling kabar dengan seseorang yang kemarin ia temui. Sedang pokus pada ponsel, suara motor terdengar memasuki perkarangan rumah, membuat Zafar menatap siapa yang datang.

"Dia lagi," gumam Zafar, saat melihat Ajat yang datang, pria itu berdiri menyebutnya.

"Assalamu'alaikum, Kang!" ucap Ajat.

"Waalaikumsalam," jawab Zafar datar.

"Bapaknya ada? Ini ada undangan pengajian di rumah Teh Rina, tolong disampaikan ya, Kang."

"Oh, iya." Zafar mengangguk, matanya pokus pada Ajat yang seperti sedang mencari sesuatu di dalam rumah.

"Ya udah, kalau gitu saya pamit, ya. Assalamu'alaikum."

"Hmmm." Hanya itu yang Zafar berikan. Entah kenapa dia curiga pada lelaki itu, apa memang dia mata-mata Sinta?

***

Sore menyapa, keduanya tengah duduk di samping rumah. Menikmati embusan angi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status