Share

Bab 24

Pak Hasan yang bangkit, membuat Hilma tersadar dari lamunan. Ia langsung memalingkan wajah dari pandangan Zafar. Bisa-bisanya dia malah diam menatap pria itu.

"Yuk masuk yuk. Kita lihat dalamnya seperti apa," ujar Zafar, membawa Pak Hasan masuk, begitu juga dengan Hilma. Pria itu membuka pintu dan berucap salam, di dalamnya sudah ada sofa dan TV, dapur yang sudah lengkap dengan alat-alat masak.

Melihat itu Pak Hasan mengusap air mata, ia tidak bisa berkata-kata selain berucap syukur. Kemudian Zafar membuka pintu kamar, yang di mana itu untuk kamar Pak Hasan. Sudah berisi lemari dan juga springbed.

"Nah, Bapak bisa tidur dengan nyaman di sini. Gak usah pake AC lah, ya. Kan di sini dingin, gak kayak di bekasi kemarin."

Pak Hasan tersenyum di sela-sela tangisnya. Ia membawa Zafar ke dalam pelukan. Berucap Terima kasih untuk semua ini.

Kini tiba lah Hilma, pria itu mengajak sang istri ke atas, berdua. Karena Pak Hasan merasa sakit dengkul jika harus menaiki tangga.

Hilma terpaku melih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status