Share

Bab 27

Kok gak dimakan?" Pria itu baru sadar kalau sedari tadi Hilma hanya diam melihatnya yang sangat menikmati mie yang ada di hadapannya itu, sampai lupa bahwa ada Hilma yang di mana ia tidak bisa menggunakan sumpitnya.

"Gak ada sendok ya?" sindir Hilma, membuat pria itu sedikit tertawa kemudian meminta sendok pada kasir.

"Makasih, Mbak." Pria itu memberikan sendoknya pada sang istri, saat ini Hilma baru bisa menikmati mie nya. Gadis itu terdiam sebentar, ia belum pernah menemukan mie senikmat itu.

"Enak ya? Itu lah, makanya aku sampe gak ngeh kalau kamu belum makan. Haha, maaf ya."

Hilma tersenyum, ia akui mie ini memang enak. Sampai dia sendiri juga diam karena kaget. "Beda ya sama mie di warung-warung," ujar Hilma.

"Ya jelas, Ibu. Ini harganya aja berapa."

Hilma yang sedang mengunyah melirik suaminya itu. "Memangnya berapa?"

"Dua puluh lima ribu semangkok itu."

Uhuk!"

Mie yang terasa pedas itu membuat tenggorokan Hilman rasanya terbakar karena tersedak mendengar jawaban Zafar.

Pri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status