Share

Bab 33

Gadis itu menghela napas pelan, kemudian mencoba untuk terpejam, tapi masih tidak bisa. Sedangkan waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam, gadis itu kemudian pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu, kemudian melaksanakan solat hajat, ia ingin meminta untuk kebaikan rumah tangganya, juga kebaikan untuk keluarganya.

Sedangkan di rumah Haji Burhan, Zafar tengah menatap langit-langit kamar dengan mata yang sayu, pria itu sengaja ke sana untuk menenangkan hati dan pikiran, bukan karena ingin berbincang soal konveksi semata.

Karana tidak tidur, pria itu keluar dari kamar menuju ke balkon. Berdiri menatap ke depan sawah yang luas, menikmati semilir angin malam yang menyentuh wajahnya.

Kemudian mata pria itu mengerjap saat menatap seseorang yang ia kenal sedang melambaikan tangan sambil tersenyum di bawah. Ia mengucek matanya takut salah liat, dan benar saja bayang-bayang Hilma itu hilang.

Zafar duduk menatap rembulan, ia bingung hal apa yang harus dilakukan agar Hilma mau meneriman
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status