Share

Cinta Pertama

Jakarta, Maret 2003

"Psst, oi, Bang! Telat, ye?"

Seorang gadis remaja berambut bob yang menenteng kotak berisi kue dagangan, mencolek punggung pemuda yang tampak kebingungan di depan gerbang sekolah swasta elite tingkat akhir di zamannya.

Pemuda berkacamata dengan dengan rambut klimis berponi itu menoleh ke arahnya. "Iya, baru pertama kali telat," jawabnya kikuk.

"Pantesan baru keliatan. Soalnya yang biasa telat itu anak bandel yang sering kelayapan malem, makanya kesiangan," tuturnya, kemudian merapatkan tubuh ke arah pemuda itu. "Btw, mau nggak aku kasih tahu jalan alternatif biar bisa masuk tanpa ketahuan?"

Pemuda itu terdiam, lekat dia memerhatikan gadis di hadapan. Melihat gelagatnya, dia sudah bisa menyimpulkan bahwa gadis yang bisa ditaksir berusia empat belasan ini sudah biasa memanfaatkan situasi anak-anak yang telat masuk kelas.

"Hmm ... boleh." Meskipun sudah tahu motifnya, pemuda itu tetap menerima usulan si gadis.

"Ceban dulu tapi." Gadis itu menaik turunkan alis, la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status