Share

Part 26

Tubuhnya tak lagi sekekar dulu, diabetes ikut menggerogoti lemak-lemak yang dulu menempel di tubuhnya. 

"Masuklah. Nggak kerja kau?" tanyanya dengan jalan yang sudah tidak sekuat dulu. 

"Lagi off, Nek," sahutku sambil menata makanan di meja makan, lalu menyusun belanjaan yang aku beli tadi. Sebagian di kulkas, dan sebagian lagi di lemari untuk keperluan kamar mandi. 

"Minggu depan, Jaka sudah bisa dibebaskan," ujar nenek.

"Benarkah? Chaca pikir masih beberapa bulan lagi."

"Katanya ada remisi, dan masa potong tahanan karena berkelakuan baik."

Aku dan nenek tertawa bersamaan. Entah kelakuan baik seperti apa yang dilakukan Om Jaka, sampai-sampai petugas penjara ingin segera membebaskannya. 

"Mudah-mudahan Om Jaka benar-benar bertobat ya, Nek. Nggak mau main judi dan mabuk-mabukan lagi," doaku menyenangkan hati orang tua itu. 

"Biar kapok dia," timpal nenek dengan mata berkaca-kaca. 

"Minggu dep

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status