Share

Part 67

Aku jalan beriringan dengan Bang Malik, melewati Tania yang sedang menunggu di pintu kantornya.

"Bisa kita bicara, Lik?" Senyumnya masih sama seperti dulu. Tidak peduli seberapa sering Bang Malik bersikap cuek padanya.

Bahkan seolah-olah dia tidak melihatku yang dari tadi berjalan bersamanya. Aku menatap mata itu, berharap dia akan mengerti kalau aku tidak suka.

Aku berharap, dia sedikit saja menjaga perasaanku dengan tidak menuruti ajakan Tania, walau tanpa harus aku ucapkan.

"Masuklah dulu, Chaca. Nanti Abang menyusul."

Lagi, sikapnya kembali membuatku merasa tak dihargai. Dia tahu betul kalau aku sama sekali tidak suka kalau dia terus berdekatan dengan Tania, dan aku sudah pernah mengungkapkan hal itu padanya.

Aku masuk ke dapur dengan hati yang tidak tenang. Berpikir yang bukan-bukan tentang perasaannya. Apa dia mulai merasa iba dengan Tania? Lalu mencoba mencari cara untuk menyenangkan hatinya?

Jika itu sampai terjadi, mungkin Tania akan sangat bersyukur dengan penghianatan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status