Share

Part 68

Kami diam seribu bahasa, Haikal yang biasa bertingkah konyol, kini hanya bisa diam merasakan hawa panas abangnya yang tak dapat lagi ditahan.

"Kalian sudah pernah nonton? Berdua?" Pandangan Bang Malik kini menunduk ke lantai, tak mau lagi menatap kami.

Haikal masih tetap tak menyahut. Kakiku gemetar menanti-nanti apa yang akan terjadi.

"Tidak ada yang bisa menjawab?" Bang Malik terus bertanya.

"Apa kamu menyukai Chaca, Kal?" todong Bang Malik menatap adik lelakinya itu.

Haikal merasa serba salah, dia mengusap pelan rambutnya, belum menjawab apa pun. Aku mencoba membantu Haikal untuk menjawab.

"Bang, Haikal... "

"Diamlah, Chaca! Abang tidak bertanya sama kamu." Ia menyela ucapanku.

Saat ini Bang Malik berbicara masih dengan nada yang rendah, tapi itu terdengar makin menakutkan. Aku hanya takut kalau dia sedang mengumpulkan tenaga, lalu meledak dan habis menghajar Haikal begitu saja.

Bukankah selama ini ia hanya tahu marah-marah dan sembarangan memukul orang?

Haikal belum menjaw
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status