Share

Part 46

Banu masih sulit percaya dan memilih tidak menggubris perkataan para sahabatnya. Hati pemuda itu masih sangsi jika Pak Narso memiliki pesugihan.

"Apa benar? Masa iya?" tanya Banu retoris setiap kali ingat peringatan teman-temannya itu.

Semakin hari, hubungan Nur dan Banu semakin dekat. Pemuda itu lebih banyak menghabiskan waktu bersama Nur, daripada bersama teman-temannya. Sejak Farrel dan kedua temannya berkata jujur waktu itu, Banu justru memilih menjaga jarak dengan mereka.

Dengan hati dilanda kebimbangan, Banu ingin mengetahui secara langsung dari mulut kekasihnya itu. Harapan Banu hanya satu, yaitu Nur berkata sebaliknya dengan apa yang dikatakan Farrel dan Dino.

Sekarang mereka berdua tengah berada di pinggir alun-alun kota. Banu mendekat ke arah Nur sambil membawa dua mangkuk es campur.

"Nur, boleh aku tanya sesuatu?" tanya Banu hati-hati.

Nuraini langsung mendongak. "Hm, iya Mas," jawabnya lirih.

Banu menunduk sambil mengaduk-aduk potongan buah-buahan yang bercampur es serut
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status