Share

Part 50

"Banuuuu! Farreeeelll!!" teriak Danang dengan ketakutan.

Keringat dingin membasahi wajah Danang. Pemuda itu duduk sambil mengatur napasnya yang tersengal-sengal.

Gelas di tangan Bu Ningsih mendadak jatuh ke lantai semen di ruang dapur yang luas itu. Wanita sepuh itu tertegun, meyakinkan pendengarannya. Dia mencubit lengannya sendiri. Terasa sakit. Bergegas, dia kembali memasuki kamar sang anak, mengabaikan beling-beling yang berserakan di lantai.

Sesampai di ambang pintu yang hanya tertutup gorden, Bu Ningsih dibuat terpaku beberapa detik. Mulutnya menganga dan tanpa bicara apa pun, Bu Ningsih menghambur ke pelukan anaknya.

"Danang, anakku. Alhamdulilah, ya Rabb. Kamu bangun, Le, kamu bangun!" pekiknya sambil menumpahkan air mata.

Danang masih diam terpaku. Dirinya seolah baru keluar dari tempat yang gelap, sunyi, dan tidak ada kehidupan.

Tangannya yang agak kurus bergerak membalas pelukan sang ibu. Sekali lagi, Bu Ningsih tertegun. Dia mengikuti arah gerakan tangan Danang di bahunya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status