Share

BERTENGKAR GARA-GARA DUIT

Ciiiit!

Thin... Tit... tit...

Mata Angga sampai mau keluar biji hitamnya. Mobil direm mendadak, sampai membuat ia dan Inara nyaris menabrak dashboard. Adegan itu membuat pengendara di belakang transportasi mereka heboh. Bariton klakson bertabur di mana-mana.

Angga mendesah panjang. Menjalankan kembali mobilnya daripada harus menelan amukan orang-orang.

"Dompet warna hitam?" Nada bicara pria itu meninggi.

"Iya."

Angga spontan menubrukkan kepalanya di kemudi. Beberapa kali, sementara kuda besi itu terus berjalan. Jadilah kendaraan tersebut melipir ke kiri melipir ke kanan.

"Abi, perhatikan jalan!" seru Inara mulai khawatir.

Angga kelihatan begitu pusing. Wajahnya menyerupai kepiting rebus. Mendengar pernyataan Inara membuat amarahnya membumbung tinggi.

"Mengapa Umi lancang sekali menggunakan uang itu? Kan, sudah Abi bilang jangan pernah boros lagi!"

"Habisnya Abi pelit banget! Sesekali perlu dikasih pelajaran."

"Jangan main-main soal uang, Mi. Abi sudah susah payah banting tulang, kok,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status