MONSTER

MONSTER

By:  Titiw0901  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
61 ratings
13Chapters
1.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Ana... Kamu tau kan kenapa orang-orang menyebutku monster? Jadi aku harap kamu tidak menyalahkan aku kalau kamu sakit hati. Aku nggak pernah minta kamu mendekat, kamu sendiri yang lakuin itu karena alasan bodoh yaitu cinta." ****** Katanya dia itu monster, tapi kenapa aku sakit hati setiap kali melihatnya dijauhi orang-orang. Katanaya tatapan dia itu menyeramkan, tapi kenapa dimataku justru terlihat menyedihkan. Dia bukan monster... Dia hanya butuh aku dihidupnya.

View More
MONSTER Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Astrinurul13
🙏🙏🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘
2021-05-22 10:30:55
1
user avatar
Astrinurul13
🙏🙏🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘
2021-05-22 10:30:55
1
user avatar
Astrinurul13
🙏🙏🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘
2021-05-22 10:30:55
1
user avatar
Astrinurul13
🙏🙏🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘
2021-05-22 10:30:55
1
user avatar
Astrinurul13
🙏🙏🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘
2021-05-22 10:30:54
0
user avatar
Astrinurul13
🙏🙏🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘
2021-05-22 10:30:54
0
user avatar
Astrinurul13
🙏🙏🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘
2021-05-22 10:30:54
0
user avatar
Astrinurul13
🙏🙏🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘
2021-05-22 10:30:53
0
user avatar
Astrinurul13
🙏🙏🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘
2021-05-22 10:30:53
0
user avatar
Astrinurul13
🙏🙏🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘
2021-05-22 10:30:52
0
user avatar
Astrinurul13
🙏🙏🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘
2021-05-22 10:30:51
0
user avatar
Astrinurul13
🙏🙏🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘
2021-05-22 10:30:50
1
user avatar
Astrinurul13
🙏🙏🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘
2021-05-22 10:30:48
0
user avatar
Astrinurul13
🙏🙏🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘
2021-05-22 10:30:48
0
user avatar
Astrinurul13
🙏🙏🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘
2021-05-22 10:30:48
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
13 Chapters
PROLOG
Oseana Blue. Nama yang cantikkan? Kata ayah itu nama pemberian bunda sebelum dia meninggal. Iya, bunda meninggal ketika melahirkanku.Awalnya saat tahu fakta itu diumur 7 tahun, aku sempat membenci diriku sendiri. Tapi ayah bilang, " justru ayah bersyukur karena perjuangan bunda tidak sia-sia. Dia berhasil melahirkan seorang anak perempuan yang cantik. Soal bunda meninggal itu bukan salah kamu Blue... Itu adalah takdir tuhan. Ayah senang kamu disini setidaknya kamu masih tetap tinggal dan menemani ayah." Dia bahkan berkata seperti itu sambil mengusap kepalaku.Sejak ayah mengatakan itu aku merasa lega dan berhenti menyalahkan diri sendiri.Walaupun ada beberapa anggota keluarga dari pihak bunda yang mengatakan aku penyebab bunda meninggal, aku selalu berusaha untuk tidak mengambil hati. Apalagi ayah selalu membelaku.Pernah sekali aku bertanya ke ayah, "Ayah, kenapa bunda memberiku nama Oseana Blue?" "Karena bunda kamu mau setiap kali ayah berlaya
Read more
CHAPTER 1
Diantara ratusan pelajar yang ada di dunia ini, pasti diantaranya ada yang membenci sekolah, kan? Tidak mungkin hanya aku saja kan? Sejujurnya sekolah ku ini sangat bagus. Sekolah yang cukup elit dan kebanyakan pelajarnya adalah anak orang kaya. Aku sangat bersyukur karena ayahku memiliki gaji yang cukup banyak sehingga bisa memenuhi kebutuhanku dan menyekolahkan ku disini.Tapi... Karena sekolah ini elit kadang malah sangat membebaniku. Dengan uang yang banyak anak-anak orang kaya itu pun banyak yang dituntut untuk menjadi yang terbaik. Mereka dimasukan les ketempat yang mahal. Sedangkan aku, jangankan les melihat buku saja sudah merasa mual. Untungnya ayahku bilang, "tidak masalah. Ayah tidak akan memaksa kamu untuk pintar disegala bidang. Cukup fokus dengan apa yang aku sukai." Dan akhirnya aku hanya fokus bermalas-malasan karena itu yang aku sukai. Tidak, tidak.. aku hanya bercanda. Ah, walaupun itu setengah dari kejujuranku tapi aku pun
Read more
CHAPTER 2
Aku pernah bilang tidak sih kalau aku benci semua mata pelajaran? Tapi diantara itu semua ada dua mata pelajaran yang paling aku benci. Pertama matematika dan yang kedua adalah olahraga. Yang pertama tentu saja karena aku benci dengan angka. Sebenarnya aku masih paham kalau hanya sekedar angka yang di tambah, kurang, bagi dan kali tapi kalau sudah ada hurufnya aku langsung pusing.Yang kedua aku benci olahraga karena itu sangat melelahkan. Sebagai kaum yang hobinya rebahan, olahraga itu termasuk bagian musuhku. Kabar buruknya jadwal pelajaran dikelasku menempatkan olahraga setelah matematika. Kebetulan yang sangat luar biasa, bukan? Aku curiga apa mungkin ini karma karena di masa lalu aku pernah jadi guru yang jahat. Dan disinilah aku sekarang. Berlindung di bawah pohon dekat lapangan bersama Irish dan Indri. Sebenarnya nama aslinya Indra, tapi dia memaksa teman sekelas untuk memanggilnya Indri karena menurutnya dia l
Read more
CHAPTER 3
Sudah tiga hari sekolah ramai dengan berita Alice berpacaran. Sebenarnya beritanya tidak akan seramai ini kalau Alice berpacaran dengan Jenan tapi karena Alice berpacaran dengan laki-laki selain Jenan berita ini jadi semakin panas. Bagaimana tidak, seluruh penjuru sekolah tahu kedekatan mereka berdua. Untuk disebut sebagai sahabat rasanya juga tidak wajar, mereka terlalu dekat. walaupun tidak ada konfirmasi dari Alice ataupun Jenan tapi tetap saja beritanya semakin menjadi karena Alice dituduh berselingkuh dari Jenan. Apalagi semenjak itu Jenan dan Alice tidak pernah lagi ke kantin berdua.Untuk masalah kantin aku sudah mengecek sendiri. Tiga hari aku menunggu Jenan dikantin tapi kursi itu tetap kosong. Tidak ada Alice atau Jenan yang mengisi tempat itu. Dan sudah tiga hari juga ponselku ada di Jenan. Ini semua karena tragedi pingsanku itu, semuanya jadi serumit ini. Ditanganku sudah ada coklat. Aku berniat untuk meminta maaf dan  berte
Read more
CHAPTER 4
Aku mendadak jadi pusat perhatian. Sepanjang perjalanan menuju parkiran sekolah tidak ada yang tidak menatapku. Ini semua karena Jenan. Iya. Jenan tiba-tiba datang ke kelasku membuat kehebohan dengan mencariku untuk mengajak pulang bareng. Awalnya aku tidak percaya kalau Jenan mencariku. Tapi, setelah melihat wajah Sinta si biduan kelas itu aku baru percaya apalagi ketika melihat Jenan yang memberi kode kepadaku untuk cepat keluar. Jenan berjalan didepanku. Dia tidak berkata apa-apa daritadi. Dia bahkan tidak menyuruhku untuk berjalan disampingnya. Biasanya kalau didrama yang aku lihat kan begitu. Si laki-laki akan berhenti berjalan lalu menengok ke belakang dan bilang, "kenapa jalannya dibelakang? Kamu itu pacar aku jadi jalannya harus disampingku." Setelah itu mereka jalan bergandengan tangan dan perempuannya tersenyum malu-malu. Aku kembali menatap Jenan didepanku. Lalu mendesah pelan. Memang ya drama dan realita itu ber
Read more
CHAPTER 5
Semalam Irish menelponku, dia benar-benar khawatir. Dia menanyakan keadaanku, dia bertanya apakah aku baik-baik saja? Apakah anggota tubuhku masih lengkap? Apakah aku masih hidup? Dia bertanya seolah-olah aku dibawa oleh monster, ya memang sih Jenan itu punya julukan monster tapi Jenan kan bukan monster sungguhan.Aku bilang pada Irish kalau aku baik-baik saja cuman mungkin aku akan jadi mayat dalam waktu dekat. Irish langsung memarahiku dan bilang, "ngomong dijaga!". Benar-benar tidak tahu diri. Aku juga tidak memberitahu tentang perjanjianku pada Irish. Aku takut Irish marah dan langsung menghinaku. Walaupun iya, tapi aku tidak mau mendengar itu darinya. Kami telponan cukup lama bahkan sampai larut malam. Dan pagi ini aku menjalankan rutinitasku seperti biasa. Mandi, pakai seragam, dan sarapan buatan bik Inah.Sampai akhirnya aku dibuat jantungan ketika membuka gerbang rumahku. Disana ada Jenan sedang duduk diatas motorny
Read more
CHAPTER 6
Hampir 5 menit aku menepuk-nepuk punggung Irish yang terlihat mengkhawatirkan. Wajahnya merah, matanya berair, dan hidungnya ingusan. Kalau kalian berpikir dia menangis, kalian salah. Kalau kalian berpikir dia menangis karena merasa kasihan denganku..... Itu juga salah. Irish bukan menangis, dia tersedak. Jadi, tadi setelah dia menarikku dan membawaku kembali ke kelas. Irish berteriak-teriak kesetanan membuat anak-anak yang ada di kelas termasuk aku hanya bisa diam. Irish sedang dalam keadaan senggol bacok, jadi tidak ada yang mau mengambil resiko.Dia juga melampiaskan emosi dengan memakan cimol pedasnya. Karena terlalu bar-bar entah bagaimana dia tiba-tiba tersedak dan langsung batuk-batuk. Tentu saja aku langsung membantunya. Merelakan minumanku yang langsung diteguk sampai habis walaupun dalam hati aku agak mengatai tingkahnya. "Sialan nih cimol. Pokonya gue benci sama cimol dan nggak akan m
Read more
Yang sebenarnya...
Setelah Irish dan Ana pergi. Jenan berusaha menulikan telinganya karena orang-orang yang ada di kantin semakin kencang membicarakan mereka. Apalagi kumpulan geng yang disindir oleh Irish. Bukan merasa bersalah, mereka justru merasa kesal dan terhina. "Siapa sih yang gebrak meja?" Tanya Clara dengan kesal. Dia bisa dibilang ketua di geng itu. "Itu Irish anjir. Dia anak karate. Dia se eskul sama gue." Jawab Laras. "Kita harus hajar dia sama si Asean pokoknya!" Titah Clara bak ratu. "Bener banget. Sialan harga diri gue serasa jatoh banget." Timpal Tia."Tapi itu njir... Irish tuh anak karate tingkatannya udah tinggi nanti yang ada kita babak belur." Ingat Laras, "tapi kalo si Asean sih nggak masalah keliatan dia lemah gitu." Lanjutnya.Clara menganggukan kepalanya, "bener juga sih." Ucapnya setuju, "gini aja deh kita hajar aja tuh si Asean. Gimana? Lo setuju dit?""Gue?" Tanya nya, "gue sih jelas oke aja. Atu
Read more
CHAPTER 7
Selama beberapa hari agenda jemput mejemput sudah seperti kewajiban, begitu juga dengan pulang sekolah. Dan setiap ke kantin Jenan pasti akan selalu duduk di bangku dimana aku duduk, untuk ini Irish sempat protes padaku tapi aku tidak bisa membantu apa-apa. Semuanya berjalan sangat normal, dalam pandanganku. Bahkan aku berusaha bertingkah seperti pacar sungguhan, walaupun responnya masih biasa saja setidaknya dia tidak memandangku aneh atau menolaknya. Sekarang pun aku dan dia sedang duduk berdua di taman sekolah atau biasa disebut 'tempatnya Jenan'.Tidak ada yang kami lakukan. Hanya duduk berdua dan dia melamun.Aku sesekali meliriknya kemudian mengalihkan pandanganku ke arah yang dia tatap. Aku tidak tahu bagaimana perasaan Jenan, tapi jujur saja aku menikmati ini.Sebenarnya kami bisa kesini karena guru sedang ada rapat dadakan. Alih-alih di pulangkan, sekolahku lebih memilih untuk membebaskan siswa/siswinya tapi menutup pagar sekolah ra
Read more
CHAPTER 8
"Ana kan?" "Lo kenapa?" Aku mengangkat kepala dan mengerenyitkan alis melihat laki-laki yang ada dihadapanku.Wajahnya tidak asing. Dia itu Mario salah satu teman Irish yang mau dikenalkan padaku. Dia kakak kelas, beda setahun denganku. "Kak Mario?" Tanyaku sambil mengusap mataku yang terasa perih karena menangis. "Iya," jawabnya,"lo ngapain dipinggir jalan sambil nangis kayak gini?"Mendengar pertanyaannya wajahku kembali menyendu dan mataku berkaca-kaca. Kak Mario langsung menatapku panik, "eh, jangan nangis." Ucapnya sambil mengusap air mataku yang mulai jatuh. Aku hanya menggelengkan kepala. Rasanya sesak sekali, aku tidak bisa menahan tangisanku dan mulai kembali terisak. Memang dari dulu aku itu cengeng. Apalagi kalau merasa disakiti aku akan menangis sangat lama. "Udah dong nangisnya," bujuk kak Mario yang membuatku malah semakin ingin menangis. "Kalau kayak
Read more
DMCA.com Protection Status