My Protective CEO (Indonesia)

My Protective CEO (Indonesia)

By:  MissCilla  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
22Chapters
2.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

My Protective CEO buku pertama CEO Series- Demi melunasi hutang keluarganya, Sierra Harper harus menjajakan tubuhnya pada pria berbeda setiap malamnya. Pekerjaan lainnya sebagai asisten produksi di sebuah stasiun TV mengantarkannya pada klien-klien VVIP yang berasal dari golongan milyuner sampai pejabat pemerintahan. Suatu hari, atasannya mengancam akan membeberkan "pekerjaan sampingan" Sierra jika tidak berhasil mendapatkan wawancara eksklusif dengan River Clayton, CEO CL groups yang amat dingin, misterius sekaligus menawan di saat bersamaan. Siapa sangka, River malah jatuh hati pada pesona Sierra. Wanita berambut hitam legam dan panjang yang kerap terlihat kikuk di hadapannya. River yang menyentuh tubuhnya dengan penuh cinta, menghujani kecupan dan menghangatkan malam-malam Sierra. Namun Sierra selalu merasa tidak pantas dengan cinta River yang begitu besar padanya. Akankah River berhasil meyakinkan wanita itu jika cintanya memang tulus seperti ucapannya? Atau jangan-jangan... River hanya memanfaatkan tubuh Sierra seperti klien-kliennya selama ini?

View More
My Protective CEO (Indonesia) Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
default avatar
cyprus.kohler
Lanjut Thooor, kutunggu bab selanjutnya <3 Ka Author ada social media yang bisa ku follow kah?
2021-06-26 11:31:59
1
22 Chapters
1. Wawancara Eksklusif River Clayton
“Yang pertama saya ingin tanyakan, apa kelemahan terbesar River Clayton?” tanya Sierra lekat-lekat sambil meremas alat perekam yang tengah digenggamnya.Pria bermata hijau zamrud itu nampak tercengang dengan pertanyaan pertama yang dilontarkan wanita mungil di hadapannya. Tidak pernah ada yang mengusik hidup si pria itu—River Clayton—sampai Sierra Harper, wanita mungil yang nampak kikuk juga ragu-ragu tersebut muncul di hadapannya.River Clayton dijuluki sebagai the most wanted bachelor in New York oleh seluruh orang di negeri ini. Sebagai pewaris utama CL Groups yang memiliki banyak bisnis dan anak perusahaan, ketampanan nyaris sempurna dengan ciri khas River yang selalu diingat para wanita yang menggilainya; ujung dagu yang terbelah serta sepasang bola mata berwarna hijau zamrud.Sekalipun telah menggenggam semesta, yaitu semua hal yang nyaris diinginkan semua orang; kekayaan, kekuasaan, dan ketampanan, River tidak pernah terli
Read more
2. Sisi Lain Sierra Harper
Kalau saja di dunia ini ada pekerjaan yang bisa memberi upah 40 dollar selama satu jam tanpa perlu membuka baju, Sierra akan jadi orang pertama yang mendaftarnya. Sehingga hanya dalam waktu setengah tahun saja hutangnya dapat lunas.Sayangnya, Sierra harus mengubur harapannya itu dalam-dalam karena pekerjaan seperti itu hanya untuk orang yang berpendidikan tinggi dan punya “orang dalam” di perusahaan yang dapat menjamin akan dapat upah tinggi.“Harper, bagaimana kemajuannya?” tanya Nora penuh arti sambil memegang gelas kopinya.Sierra yang baru saja tiba di lobi gedung stasiun TV ABC terkesiap karena kemunculan Nora yang  tiba-tiba di belakangnya. Sudah beberapa hari ini Nora terus menerornya dengan pertanyaan serupa terkait interview dengan River Clyaton.“Aku sedang berusaha mendapatkan kontaknya,” jawab Sierra.Nora menjawil pundak kanan Sierra, “Masa harus kuajarkan juga bagaimana caranya, Harper?&
Read more
3. Takdir Berkata Lain
“Sir, maaf aku tidak sengaja!” ujar Sierra dengan amat bersalah karena baru saja menabrak seseorang yang tengah membawa segelas es kopi. Refleks, Sierra segera mengeluarkan saputangan berwarna broken white dari dalam tasnya. Kemudian wanita itu mengelapkan pada sisi bawah kemeja seorang pria yang tadi tidak sengaja ditabraknya saat mengantre di barisan depan kasir. Wanita itu tidak menyadari siapa pria yang sudah ditabrak di kedai kopi. Pasalnya Sierra sibuk membersihkan noda kopi basah yang menempel di sana. Dehaman suara pria tersebut dengan nada barithon khasnya tidak kunjung membuat Sierra menoleh lantaran sengatan rasa bersalah yang begitu kuat. Sierra masih mengusapkan saputangannya cukup keras untuk menghilangkan noda tersebut. Hingga tiba-tiba tangan kanan kekar pria itu menghentikan aksi Sierra. “Tidak perlu merepotkan dirimu. Noda ini tidak akan hilang begitu saja.” Sierra menoleh dan langsung terkesiap begitu sadar siapa yang berdir
Read more
4. Pertemuan Kedua
Di luar dugaan, rupanya pertemuan dengan River terjadi besok sore. Terry langsung meminta pada River untuk mengkosongkan waktunya.Semuanya terjadi begitu cepat. Telepon Bree pada pagi hari ke nomor ponselnya, undangan langsung ke ruangan River Clayton di CL Headquarters. Sierra tidak sempat berpikir akan mengenakan setelan apa karena langsung berangkat dari kantornya.Ruangan River terletak di lantai 30. Untuk sampai ke lantai tersebut, butuh kartu akses khusus karena pengamanannya yang amat ketat. Beberapa kali bahkan Bree melakukan konfirmasi wajahnya untuk masuk ke pintu berikutnya.Satu fakta yang Sierra amati selama masuk ke dalam gedung ini, para pekerja wanitanya didominasi oleh wanita berambut pirang. Muncul rasa tidak percaya diri yang menyelinap dalam dada Sierra.Namun sedetik kemudian Sierra menggeleng. Tujuannya ke sini adalah mengajak River sebagai narasumbernya.Setelah lima menit berjalan di koridor lantai tersebut yang tiada habis
Read more
5. Kencan Dadakan
They said when you accidentaly met someone once, that's a coincidence. But, twice at the exactly same place? Probably destiny.Dari seluruh kafe yang tersebar di New York yang jumlahnya puluhan bahkan ratusan pada setiap distrik, mengapa River dan Sierra harus bertemu kembali di Dixie Cafe?Butuh waktu beberapa detik bagi Sierra untuk memikirkan jawabannya sambil beradu tatap dengan pria bermata hijau zamrud yang masih mengenakan setelan kantornya dengan lengkap itu.Dixie Café hanyalah sebuah kafe sederhana dengan interior yang didominasi kayu berwarna cokelat muda dengan alunan instrument jazz dan piano yang khas. Karena lokasinya lumayan dekat dari kantornya, Sierra biasa menghabiskan waktunya di sini ketika tengah penat di kantor. Alasan lainnya, Sierra jarang menemukan rekan kantornya di sini karena mereka lebih memilih Starbucks yang berseberangan langsung dengan gedung ABC TV.Segala hal mengenai kafe ini rasanya “tidak”
Read more
6. Petaka Pesta
“Harper, temani aku malam ini, ya?” pinta Terry.Sierra nampak tersentak ketika menemukan Terry yang menjawil pundaknya dari belakang. Yang lebih mengejutkan lagi Terry nampak kehilangan separuh kesadarannya.“Kita langsung saja menuju apartemenku,” ajak Terry lagi sambil merangkul bahu Sierra yang terbuka karena mengenakan gaun model sabrina.“Kau mabuk, Terry!” tegur Sierra sambil berusaha menepis tangan Terry dari pundaknya. “Aku tidak akan melademimu kalau kondisimu seperti ini.”“Aku sadar sepenuhnya, Harper. Kau selalu saja memiliki segudang alasan untuk menolakku!” sergah Terry dengan keras hingga beberapa orang menoleh.Sierra langsung was-was ketika beberapa pasang mata mulai memperhatikan mereka. Tidak mungkin kan dia membuat keributan di pesta ulang tahun sahabatnya?Lagipula Sierra tidak berniat untuk menemani kliennya dan hanya ingin bersenang-senang saja di pesta.
Read more
7. Pertama Kalinya Berbagi Kenikmatan yang Sama
“Aku sudah memberiku nomormu, kenapa kau tidak ingat untuk menghubungiku, Sierra?!” protes River sambil menyodorkan wanita itu sebotol air mineral dingin yang baru saja diambil pria itu dalam kulkas mini. Sierra mengambil botol itu dan menegaknya hingga separuh isinya tandas seketika. Tangan kanannya masih bergetar efek terkejut dari kejadian penyerangan Terry beberapa saat lalu. Tapi Sierra menyembunyikannya rapat-rapat. Karena tidak ingin membuat River makin khawatir. Tidak diduga, River membawanya ke suite room New York Hotel yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari hotel Luxury. Seharusnya bisa saja River membawanya pada salah satu kamar di hotel Luxury yang ballroomnya menjadi lokasi pesta ulang tahun Audrey, sahabatnya. Tapi mengapa pria ini membawa dirinya ke hotel di kamar paling mahal untuk semalam saja? “Apa sebenarnya hubunganmu dengan Terry? Kalau kau mengenalnya dengan sangat baik, harusnya kau tahu reputasi pria itu!” dengus River s
Read more
8. Kembali pada Realita Hidup
Tatapan keingintahuan Audrey yang langsung menyambut Sierra begitu membuka pintu unit apartemen sahabatnya itu.“Ceritakan padaku mengapa kau bisa bermalam bersama River Clayton?!” tembak Audrey langsung.Sierra bahkan belum menginjakkan kedua kakinya ke dalam ruangan. Namun Audrey sudah menyemprotnya begitu. Tidak mengherankan, sahabatnya itu punya rasa keingintahuan tinggi. Lagipula, Audrey berhak mendapatkan penjelasan setelah Sierra mengacaukan pesta ulang tahunnya semalam.“Astaga, Sierra. Pria yang sedang aku tanyakan tuh River Clayton! Ya, Clayton yang itu!” pekik Audrey dengan heboh sambil berjalan di belakang Sierra yang hendak mengambil minum di dapur.“Audrey Johnshon, tolong berikan waktu sebentar saja bagiku untuk bernapas dan minum, oke?” sergah Sierra kemudian membuka kulkas dan mengambil sekotak jus jeruk dingin kesukaannya.“Aku jelas punya waktu yang banyak, Sierra Harper!”
Read more
9. Kesepakatan Sebelah Pihak
Usai membeli empat belas Hot Americano dari Royal Coffee, Sierra bergegas kembali menuju kantornya. Ia melangkah dengan hati-hati sambil menenteng kedua belas gelas kopi tersebut.Sierra cukup terbiasa membawa banyak barang sambil berjalan sejak menjabat sebagai asisten produksi. Entah siapa yang duluan menyuruhnya berbagai pekerjaan seperti pesuruh. Malah sepertinya Sierra lebih banyak melakukan sejenis ini dibanding sebagai asisten produksi sebuah stasiun TV pada umumnya.Namun Sierra tidak mau ambil pusing. Toh, selama bekerja di sini Sierra mendapatkan ilmu mengenai dunia jurnalis yang harusnya didapatkan saat kuliah.“Perlu bantuan, Miss Harper?” tanya Ivan, satpam yang tengah berjaga di gerbang dan paling ramah pada Sierra.“Terima kasih atas tawaranmu, Sir. Aku bisa menanganinya,” sahut Sierra dengan nada sopan.“Pasti karena si tamu penting itu makanya departemenmu jadi sibuk?”“Kau
Read more
10. Tawaran Perdamaian
Tidak ada sedikit pun penyesalan yang tersisa setelah Sierra memutuskan keluar dari mobil sport River. Bahkan wanita itu berharap selamanya memutuskan hubungan dengan River.Bagi Sierra, pria itu hanyalah sebuah keajaiban yang diberikan semesta untuknya. Seperti salah satu sore terbaik di musim panas.Namun… Bagi River, wanita itu seperti sinar matahari pagi yang hangat dan jarang dirasakannya lagi di New York.Tidak terasa sudah seminggu berlalu sejak Sierra memutuskan hubungan dengan River. Tidak ada kontak sama sekali di antara keduanya. Wanita itu tenggelam dalam kesibukannya sebagai asisten produksi di ABC News.Untuk mengurus jadwal dan mencocokkan jadwal, Sierra hanya mengontak Bree sesekali lewat email juga telepon ke nomor kantor. Sierra menghindari interaksi langsung dengan River.Setidaknya sampai sesi wawancara yang diminta River sebagai geladi kotor sebelum siaran langsung nanti.Yang sialnya, geladi kotor tersebut berlan
Read more
DMCA.com Protection Status