Share

76. Kabar Buruk

Pukul sepuluh pagi Naren menerima telepon dari bawahannya. Sungguh di luar nalar karena Vidia berhasil kabur ketika Rey lengah. Dia juga tidak sampai merasakan sakit yang sama dengan Ardina dulu.

Beruntung orangtua Ferdila sudah pulang sejak tadi. Jadi, di rumah itu hanya ada dia dan Ardina. Naren memanggil nama perempuan itu sedikit sungkan, kemudian ketika mereka saling beradu pandang, Naren berkata, "Vidia berhasil kabur. Mereka yakin tidak ada yang membantunya. Entah di mana perempuan itu sekarang."

"Jadi, kita harus gimana, Ren?"

"Ke gudang. Jangan lupa gantian sebentar."

Ardina mengangguk, dia masuk ke kamar untuk mengambil tas. Tidak lama kemudian sudah kembali dan menyusul Naren yang sejak tadi menunggu di mobil. 

Tidak ada pembahasan dalam perjalanan itu. Mobil melaju dengan kecepatan tinggi bahkan Naren hampir saja menabrak motor yang belok tanpa menyalakan sen. Untung saja takdir masih berpihak pada mereka.

Matahari sudah sem

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status