Share

22. Menyakitkan

"Maaf non, Bu Sekar, mobil tadi terhalang jadi saya harus menunggu pemilik mobil yang menutupi mobil Bu Sekar, datang," ucap pria di depannya penuh sesal.

"Tidak apa-apa pak Ardi," sahut Bu Sekar.

Berdua naik mobil yang mewah setelah dibukakan pintu oleh pak Ardi. Perlahan mobil itu pun melaju meninggalkan pengadilan agama membutuhkan waktu untuk sidang berikutnya selama itu pula Ajeng pun dilarang untuk keluar rumah terlebih kondisinya dan teror yang terus-menerus di terima dari Bu Ida.

"Bu maafkan aku, seandainya waktu itu aku mendengarkan kata-kata ibu, kejadian ini tidak akan terjadi pada kita dan aku–" ucapan Ajeng, terhenti Bu Sekar menggeleng.

"Untuk apa kamu terus-menerus meminta maaf pada ibu? Kamu tidak bersalah. Ini semua karena takdir ini ujian untuk kamu dan Allah tahu jika kamu mampu untuk melewatinya," Ajeng merebahkan kepalanya di pangkuan sang ibu, entah bagaimana rasanya saat ini untuk ia gambarkan, rasa terima kasih dan bahagianya memiliki Ibu yang begitu perhatian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status