Share

87. Tamu Tak Biasa

Hujan begitu lebat mengguyur kota hari itu para karyawan yang akan meninggalkan kantor terpaksa menunggu sampai reda. Hanya berapa yang menerobos agar bisa bertemu dengan keluarga di rumah. Aisha menikmati secangkir teh hangat yang belum sempat ia minum sejak tadi, pekerjaan yang menumpuk membuatnya lupa akan teh di sampingnya.

Wina yang cuti karena demam tinggi sehingga semua pekerja harus di handle seorang sendiri.

Walau rencana untuk mengunjungi sang sahabat pupus mengingat hujan yang tak jua reda.

Menghilangkan kejenuhan Aisha membuka berkas yang tersisa di atas tumpukan setidaknya agar sedikit mengurangi untuk esok hari.

"Alhamdulillah, selesai,"

Merenggangkan ototnya yang terasa kaku, tersadar jika waktu sudah malam dan hujan pun sudah reda gegas Aisha meninggalkan ruang kerjanya memperhatikan seluruh meja, jika semuanya sudah kembali ke tempat yang seharusnya dan terkunci. Antisipasi adalah cara yang ampuh, sebab Aisha tidak tahu kapan seseorang datang berniat tidak baik pada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status