Share

Sesak

Sean mengikuti arah pandangan Zia. Tatapan gadis itu tertuju tepat pada wanita paruh baya yang sedang berdiri di depan pintu lobi dan mengedarkan pandangannya pada setiap penjuru rumah sakit, seolah mencari seseorang atau mungkin bagian informasi. Ia meneliti lebih jelas wanita itu.

Wanita itu memakai pakaian mini yang tertutup blazer selutut dan membawa tas tangan mini berwarna merah marun, selaras dengan warna blazer. Rambut pirang terurai panjang dan warna bibir merah merona, tak sesuai dengan usianya yang mungkin saja sudah memasuki kepala lima. Dari penampilannya saja menunjukkan kalau wanita itu bukan wanita baik-baik.

Namun, saat melihat wajah tegang Zia dan ingatan Sean tentang ceritanya Zia lima tahun lalu sewaktu mabuk. Ia bisa menerka siapa wanita itu. Ya, dia adalah Resa, ibunya Zia yang bekerja menjadi mucikari di rumah bordil.

“Gadis kecil?” Sean berusaha menyadarkan Zia, tetapi ia dapat merasakan jari jemarinya yang tertaut pada jari jemari Zia merekat kuat.

“Maafkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status