Share

Menghibur

Zia hanya bisa bertanya-tanya dalam hatinya tentang sikap Sean yang kini terlihat acuh. Ingin rasanya ia memulai pembicaraan setelah mobil yang dikemudikan Sean keluar dari tempat parkir, tetapi ia tak tahu harus berkata apa. Akhirnya ia memilih memandangi tepi jalanan untuk mengalihkan suasana hatinya.

Sementara Sean hanya bisa tersenyum tipis tanpa menoleh ke arah Zia. Ia bisa merasakan gadis di sampingnya memasang wajah bosan dan penasaran. Zia bahkan menopang kepalanya dengan tangan kirinya yang berpangku pada laci pintu sampingnya. Sesekali Sean dapat mendengar gadis itu menghembuskan napas panjang.

“Kamu tidak ingin bertanya?” Sean memancing perbincangan Zia.

“Bertanya apa?” jawab Zia dengan nada malas, bahkan ia tak menoleh pada Sean. Zia masih setia dengan posisi semula, menopang kepalanya dan memandangi trotoar jalan yang dipenuhi para pedagang kaki lima.

Sean mengerutkan dahinya. “Tentang kejadian tadi?” pancingnya.

Zia refleks menoleh. Seketika ia teringat dengan ayahny
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status