Share

Bab 47

Lima belas menit kemudian, terlihat jari-jari tangan Keysha bergerak. Mataku membeliak, gegas kupanggil dokter.

"Jadi bagaimana, Dok?" tanyaku.

"Pasien Keysha sudah cukup pulih, Bu. Setelahh dia sadar nanti, tolong beri ia minum karena cairan di tubuhnya berkurang banyak."

Aku mengangguk, sudah pasti banyak, karena sedari kemarin sore Mbak Rosa pasti tak memberi minum pada anakku. Benar-benar tak punya hati.

"Ma?"

Suara Keysha membuyarkan lamunanku. Kuhampiri ia dan kupeluk juga ia.

"Sayang, maafkan Mama ya, Nak? Maaf karena sudah meninggalkan Keysha sendirian sehingga harus dibawa oleh Mama Rosa."

Keysha sesenggukan. Aku takut, mentalnya terkena karena kejadian kemarin.

"Ma, Papa mana?" tanyanya.

"Ada, Nak. Papa sebentar lagi datang."

"Assalamu'alaikum," tepat aku selesai berbicara, Mas Andra datang dan langsung menghampiri. Adegan haru biru itu membuatku menitikkan air mata. Ya Allah, jangan lagi beri ujian kami lewat anak, karena rasanga sungguh sedih.

--

Setelah menginap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status