Share

Bab 58

Setelah Shaniya dan Ghanidan berumur lima bulan, aku kembali pulang ke Jakarta. Tepat saat Keysha juga masuk ke sekolah dasar. Mas Andra masih sering bolak-balik dari kota ke kampung. Tentu saja jika tengah weekend.

"Sudah disiapkan semuanya, Nduk?"

"Sudah, Bu. Nanti malam mungkin baru sampai ke sini."

"Hati-hati di sana ya, Nduk. Jaga bener-bener Shaniya sama Ghanidan. Kalau perlu, kamu minta pindah kamar jadi di bawah saja."

Aku tersenyum mendengar penuturan Ibu. Lalu mengamit lengannya dan bermanja sebentar.

"Apa Ibu mau tinggal di sana saja?" tanyaku.

"Eh, nanti Bapakmu sama Murni gimana? Ibu cuma kasih saran aja. Maaf kalau kamu tersinggung, Ning."

"Nggak, Bu. Ngapain Nining tersinggung? Terima kasih banget Ibu sudah mau peduli sama Nining."

Ibu mengangguk, lalu mengelus lembut kepalaku. Memang ya, kalau ada di dekat ibu kita itu, rasanya sangat nyaman.

"Mbak, ini kacangnya cuma dapat lima kilo," ucap Murni begitu datang dari sawah. .

"Nggak papa, Mur. Berapa semua?"

"Ena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status