Share

33. Setia

Karmila pergi sambil menandak-nandak kesal. Dia harus segera kembali kepada Hendi, sesuatu yang buruk telah terjadi kepada lelaki itu selama dia tak ada. Dia tahu karena firasatnya berkata begitu, dan firasatnya itu tidak pernah salah.

“Jangan pergi!” Dirga menyusul di belakangnya, lagi-lagi mencoba mencegahnya. “Apa yang sudah terjadi pada kita, Karmila? Kukira, kita akan bersama selamanya, kau dan aku.”

Karmila memandangi Dirga, mengutuki dalam hati kebodohan lelaki itu. “Aku bukan untukmu, Dirga. Dari awal pertemuan kita, aku hanya lanjaran untukmu agar dapat bertemu dengan perempuan yang benar-benar kau sukai.”

“Perempuan apa?” Dirga menggosok-gosok wajahnya, kebiasaannya kalau dia sedang berada dalam dilema. “Ah, lupakan! Jangan bicara soal aku. Tapi, kenapa harus dia? Di antara sekian banyak cowok, kenapa harus dia, anak pembunuh itu? Cepat atau lambat dia akan dikuasai oleh kekuatan ghaib sama seperti ayahnya. Bukan tak mungkin, kamu akan menjadi salah satu korbannya.”

“Kurasa,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status