Share

32. Peri

Dirga tidak pernah mengatakan apa-apa kepada Karmila mengenai semua rasa sakit dan dendamnya atas kematian Maya. Karmila adalah satu-satunya orang yang perasaannya ingin dia lindungi, Dirga tidak mau mengecewakan Karmila. Karmila tidak boleh tahu bagian tergelap dari dirinya.

Namun, saat Karmila menyebutkan bahwa dirinya adalah pembawa kematian, Dirga sadar kalau dia tidak bisa lagi menyembunyikan segalanya dari Karmila. Sama seperti Kandita, Karmila pun perempuan istimewa dengan bakat dan kemampuan spiritualnya yang unik, dia bisa melukis kematian sebelum itu benar-benar terjadi.

“A-aku enggak ngerti sama sekali dengan omonganmu.” Dirga berkelit.

Karmila bisa melihat kegelisahan Dirga. Dengan tampang serius dia berkata, “Apa ini ada hubungannya dengan perkataan Bang Hendi tentang kamu?”

Emosi Dirga terpancing setiap kali mendengar nama Hendi keluar dari bibir Karmila. “Hendi, Hendi, Hendi terus! Apa pedulimu dengan cowok itu? Kamu ada utang apa sama dia sampai kamu segitunya belain
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status